Kalender Ekonomi

Sabtu, 05 Maret 2011

Ritual Kasada, Tradisi Masyarakat Tengger di Gunung Bromo

Menurut cerita masyarakat setempat ada sebuah cerita yang melatarbelakangi diadakannya upacara ini, berikut ceritanya :
Pada dahulu kala ada sepasang suami istri yang bernama Joko Seger & Roro Anteng. Joko Seger adalah seorang pemuda dari Suku Tengger sedangkan Roro Anteng adalah gadis keturunan Majapahit. Setelah beberapa tahun menikah mereka belum dikaruniai anak. Lalu mereka akhirnya memutuskan untuk berdoa kepada sang penunggu dari Gunung Bromo.
Akhirnya mereka dikaruniai 25 orang anak namun mereka harus menyediakan anak bungsu mereka untuk dikorbankan yaitu Dewa Kusuma. Lalu Dewa Kusuma pun mengorbankan dirinya dan masuk ke dalam kawah Gunung Bromo. Untuk memperingatinya masyarakat Suku Tengger mengadakan Upacara Kasodo.
Biasanya Upacara Kasodo atau Upacara Kasada diadakan setiap bulan Desember atau bulan Januari. Jadi apabila kita mengunjungi Gunung Bromo pada bulan - bulan yang di atas, kita bisa melihat dan mengikuti upacara tersebut. 

Upacara Kasada dilakukan oleh masyarakat Tengger yang bermukim di Gunung Bromo Jawa Timur, mereka melakukan ritual ini untuk mengangkat seorang Tabib atau dukun disetiap desa. Agar mereka dapat diangkat oleh para tetua adat, mereka harus bisa mengamalkan dan menghafal mantera mantera. Beberapa hari sebelum Upacara Kasada bromo dimulai, mereka mengerjakan sesaji sesaji yang nantinya akan dilemparkan ke Kawah Gunung Bromo.
 
Pada malam ke 14 bulan Kasada Masyarakat tengger berbondong bondong dengan membawa ongkek yang berisi sesaji dari berbagai macam hasil pertanian dan ternak. Lalu mereka membawanya ke Pura dan sambil menunggu Dukun sepuh yang dihormati datang mereka kembali menghafal dan melafalkan mantera, tepat tengah malam diadakan pelantikan dukun dan pemberkatan umat dipoten lautan pasir gunung bromo. Bagi masyarakat Tengger, peranan Dukun adalah sangat penting. Karena mereka bertugas memimpin acara – acara ritual, perkimpoian dll.

 Sebelum lulus mereka diwajibkan lulus ujian dengan cara menghafal dan lancar dalam membaca mantra mantra. Setelah Upacara selesai, ongkek – ongkek yang berisi sesaji dibawa dari kaki gunung bromo ke atas kawah.
 
Dan mereka melemparkan ke dalam kawah, sebagai simbol pengorbanan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka. Di dalam kawah banyak terdapat pengemis dan penduduk tengger yang tinggal dipedalaman, mereka jauh jauh hari datang ke gunung bromo dan mendirikan tempat tinggal dikawah gunung Bromo dengan harapan mereka mendapatkan sesaji yang dilempar. Penduduk yang melempar sesaji berbagai macam buah buahan dan hasil ternak, mereka menganggapnya sebagai kaul atau terima kasih mereka terhadap Tuhan atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah, sebagai aktivitas sehari-hari penduduk tengger pedalaman yang berada dikawah gunung bromo.
Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Live Currency

KALENDER EKONOMI





GainScope.com – Forex